5 Alasan Mengapa Kopi Arabika Lebih Mahal dibandingkan Kopi Robusta

5 Alasan Mengapa Kopi Arabika Lebih Mahal dibandingkan Kopi Robusta




5 Alasan Mengapa Kopi Arabika Lebih Mahal dibandingkan Kopi Robusta - Secara umum, kopi terbagi menjadi dua jenis yaitu arabika dan robusta. Apa saja sih yang memisahkan kedua jenis kopi ini?

Bukan melulu nikmat, kopi pun berisi segudang khasiat, jadi tak heran bila tidak sedikit orang mesti minum kopi secara berkala. Tapi tidak boleh asal ngopi, mesti tahu pun jenis dan karakter kopi yang kita sesap. Minimal tahu jenisnya arabika atau robusta sebab keduanya memiliki kesenangan berbeda.

Dilansir dari sekian banyak  sumber, inilah 5 perbedaan kopi arabika dan robusta.


1. Lokasi tanam


Tanaman kopi arabika tumbuh di wilayah dengan elevasi 700-1700 mdpl. Kawasan ini terbilang dataran tinggi dengan suhu yang sejuk antara 16-20 derajat Celsius.

Jika jenis kopi arabika ditanam di dataran tidak cukup dari 700 mdpl maka tumbuhan akan lebih rentan terpapar penyakit daun karat atau Hemileia Vastatrix (HV). Ini mengakibatkan tanaman tak tumbuh optimal.

Sementara tumbuhan kopi robusta bisa tumbuh di daratan rendah yaitu di bawah 700 mdpl. Meskipun biji kopi yang didapatkan terbilang tidak sedikit tapi tumbuhan kopi robusta lebih rentan diserang serangga. Jenis kopi robusta berbuah pada suhu udara yang lebih hangat.


2. Bentuk biji




Bentuk biji kopi arabika dan robusta pun berbeda. Kopi arabika memiliki format biji tidak banyak memanjang dan agak pipih. Biji arabika pun mempunyai ukuran yang agak besar.

Berbeda dengan biji kopi robusta yang bentuknya agak membulat dan tampak padat. Ukurannya lebih kecil dibanding biji kopi arabika. Begitu pun dengan teksturnya yang lebih kasar dikomparasikan biji kopi arabika yang halus.

Bentuk dan struktur biji yang bertolak belakang antara arabika dan robusta ini menciptakan dua jenis kopi ini mempunyai teknik roasting yang berbeda.

3. Rasa dan wewangian kopi


Kopi robusta dikenal memiliki wewangian dan rasa yang powerful dan ingin kasar. Namun kopi robusta punya rasa yang netral dan tidak cukup bervariasi.

Sebelum disangrai, biji kopi robusta memiliki wewangian seperti kacang-kacangan namun saat sudah disangrai aromanya tak terlampau nikmat, demikian pun saat telah diseduh. Tapi soal rasa, kopi robusta sesuai buat pencinta kopi strong.

Berbeda dengan kopi arabika. Kopi ini punya varian wewangian dan rasa yang paling variatif. Saat belum disangrai, biji kopi arabika mengeluarkan wewangian segar laksana buah blueberry.

Saat telah disangrai, kopi arabika menerbitkan semburat wewangian wangi mulai dari bunga, buah sampai kacang-kacangan. Saat dicicip kopi arabika punya rasa yang tak kalah kaya, kandungan gula yang lebih tinggi pada kopi arabika menjadikan kopi ini terasa manis dan asam.

Aroma dan rasa yang bervarian ini menjadikan kopi arabika dianjurkan untuk dinikmati secara original tanpa ekstra gula. Rasa dan wewangian kopi arabika pun mendapat pengaruh dari tumbuhan di sekitarnya, misalnya di dekat kebun kopi ada tumbuhan rempah maka kopi pun akan menghasilkan semburat rasa rempah.


4. Kadar kafein


Kopi arabika mempunyai kandungan kafein di kisaran 0,9-1,4 persen. Jumlah kafein yang ingin rendah ini menciptakan kopi arabika terasa lembut dan tidak pekat ketika sudah diseduh.

Kopi arabika pun terbilang nyaman di lambung jadi untuk yang mempunyai masalah pada lambung, jajaki pilih jenis kopi arabika.

Sementara kopi robusta berisi kafein yang lumayan tinggi. Kafein pada kopi robusta terdapat di kisaran 1,8-4 persen. Kafein yang nendang ini menciptakan kopi robusta mempunyai rasa yang ingin pahit.

Kebanyakan penikmat kopi robusta ialah kalangan orang tua. Jenis kopi robusta juga tidak sedikit dijadikan kreasi sajian laksana kopi susu atau lainnya.


5. Harga


Kedua jenis kopi ini pun mempunyai rentang harga yang berbeda. Kopi robusta biasa dibanderol dengan harga yang relatif stabil dan lebih murah daripada kopi arabika.

Alasannya sebab kopi robusta punya rasa yang ingin sama. Kopi robusta lebih tidak sedikit dijual dalam format bubuk siap seduh. Harganya ketika ini berkisar Rp 23 ribu-Rp 25 ribu per 100 gram.

Lain dengan arabika yang karakter rasanya lebih variatif. Semakin menarik karakter rasa kopi arabika maka semakin mahal pun harganya, lagipula kalau ketersediaannya pun terbatas.

Kopi arabika tidak sedikit diburu semua pencinta kopi. Biasanya kopi ini dipasarkan dalam format biji, jadi saat diseduh wewangian dan rasanya masih fresh. Harga kopi arabika kemasan 100 gr dibanderol bervarian mulai Rp 31 ribu sampai Rp 39 ribu tergantung asal daerahnya.

Komentar